BUMN Sudah Siap Masuki New Normal

Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah meminta seluruh perusahaan pelat merah untuk melakukan persiapan dalam menyambut kenormalan baru (new normal). Hal ini tertera dalam surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini seluruh BUMN menyatakan telah siap sedia untuk menghadapi era baru ini. Lantaran seluruh perusahaan telah menyampaikan rencana dan protokol Covid-19 yang akan dilakukan selama new normal berlangsung. “Target kita untuk bisa menyampaikan protokol Covid BUMN kan tanggal 25 Mei tapi baru komplit 100% di tanggal 27 kemarin. Kebayang kan kalau dimulai new normal tanggal 5 oleh Presiden tapi belum siap,” kata Erick dalam sebuah diskusi di Jakarta akhir pekan.

Dia menjelaskan, dalam menghadapi new normal ini perusahaan wajib menjaga keamanan bagi karyawan, pelanggan dan pemasok perusahaan. Langkah ini dilakukan oleh task force yang wajib dibentuk dalam perusahaan. “Terpenting bukan berarti apa yang kita lakukan sempurna. Monitoring dan evaluasi meski sudah ada protokol tapi tentunya mesti dievaluasi karena ada adjustment. Selama belum ditemukan vaksin pasti adjustment itu ada” imbuhnya.

Sebelumnya, Erick menyebutkan penerapan protokol new normal tersebut harus tetap menyesuaikan dengan kebijakan PSBB masing-masing daerah. Sehingga ketika PSBB telah dicabut, perusahaan BUMN dapat langsung menerapkannya.

Sementara itu, dia menyebutkan bahwa kebijakan new normal untuk masing-masing BUMN tak bisa disamakan satu dengan lainnya, terutama BUMN yang memiliki bisnis berbeda. Seperti halnya BUMN pelayanan publik layaknya perusahaan yang mengoperasikan bandara dan BUMN pertambangan.

Tiga poin yang paling penting untuk tetap diterapkan dalam new normal BUMN ini antara lain pola kerja yang fleksibel, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan akselerasi teknologi. “Ini sistem dilakukan, ga ada yang sempurna. Protokol harus dicoba dulu liat mana yang sudah bagus dan mana yang harus dicoba lagi. Tidak mudah dijabarkan tapi harus dilakukan karena penerapan protokol harus liat di lapangan,” tegasnya.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top