Dikutip dari media berita CNN Indonesia, saat ini di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali, banyak warga Indonesia yang membeli dan menggunakan sendiri konsentrator oksigen atau oxygen concentrator.
Khususnya bagi mereka yang memilih isolasi mandiri karena rumah sakit penuh imbas kasus positif pasien Covid-19 yang terus meningkat.
Sekretaris Bidang Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Mayarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Rino R Mukti memperingatkan agar tidak membeli atau menggunakan mesin penghasil oksigen untuk di rumah tanpa resep dokter.
Hal itu karena perlakuan terhadap pasien berbeda-beda sehingga dikhawatirkan menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Seperti diketahui, produk yang menyaring nitrogen dari udara tersebut saat ini tersedia untuk dijual secara online. Bahkan, mesin oksigen yang menggunakan listrik itu juga marak ditawarkan di toko daring.
Menurut Rino, memberikan oksigen kepada pasien tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mungkin lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya. Bisa jadi pasien akan mengonsumsi terlalu banyak atau terlalu sedikit oksigen.
Apalagi, kata dia, perawatan untuk kondisi serius seperti pasien Covid-19 tetap harus mengikuti anjuran dokter.
“Tiap oksigen konsentrator portabel yang sering dijual itu juga punya keterbatasan, terutama di laju alir oksigennya. Ada ukuran berapa liter per menit, kalau ternyata laju alirnya kurang tapi ternyata butuhnya lebih tinggi. Untuk perlakuan terhadap pasien itu semua yang bisa memberikan arahan dokter,” ujarnya.
Rino memperingatkan bahwa mungkin saja seseorang mendapatkan pemahaman yang salah atau tidak akurat dalam petunjuk penggunaan oksigen konsentrator jika digunakan di rumah. Oleh karena itu, alat itu harus dipakai di bawah pengawasan dokter.
“Bisa jadi enggak aman misalnya benda ini spesifikasinya kurang sementara pasien butuh lebih dari itu, akhirnya pasien tidak tertolong. Treatment tiap orang berbeda-beda kalau positif Covid-19 butuh laju alir oksigen yang tinggi. Nah yang bisa mengarahkan itu dokter,” ungkapnya.
“Jangan sampai meninggalkan panduan dokter dan percaya dengan ahli alat atau salesman alat. Semuanya bisa aman, berjalan lancar sesuai dengan yang dibutuhkan semua dari dokter,” ujar Rino menambahkan.
Kunjungi artikel https://www.arahmata.co.id/google-analytics-sebagai-alat-tracking-bisnis-di-era-pandemi/ Untuk melihat portofolio Arahmata digital Agency secara online bisa klik https://www.arahmata.co.id/our-works/ atau apabila berminat menjadi patner maupun sedang mencari vendor bisa langsung e-mail ke admin@arahmata.co.id dan bisa juga kontak kami melalui whatsapp +62 812-8012-9656.