Dirjen Minerba Jangan Tersandera Undang-Undang Minerba Baru

Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melangsungkan seleksi Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba). Ada enam nama yang bersaing di salah satu jabatan paling penting dalam pengelolaan sumber daya energi nasional tersebut.

Ahmad Redi, Pakar Hukum Sumber Daya Alam Universitas Tarumanegara, mengatakan dirjen minerba yang baru mesti memiliki leadership dan jejaring yang diperlukan Ditjen Minerba saat ini. Selama ini Ditjen Minerba sangat egosektoral, dan kurang sinkron/harmonis kebijakan dengan Kementerian atau Lembaga lain, misal Kemenperin, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perdagangan. “Perlu sosok yang tidak terjerat egosektoral” kata Redi, Jumat (29/05/2020).

Menurut Redi, UU Minerba saat ini banyak masalah, sehingga perlu sosok baru yang jernih menempatkan kebijakan monerba baru. Tidak tersandera UU Minerba yang baru diketok. “Sosok lain yang sudah ada di Kementerian ESDM tersandera karena ikut menyusun dan membahasnya” kata dia. Redi mengatakan kebijakan perencanaan pertambangan (mining policy) menjadi kunci tata kelola pertambangan yang baik, dimana dalam lima tahun terakhir hal ini dinilai tidak berjalan sehingga perlu sosok yang luas futuristik untuk menyusun dan melaksanakannya.

Dirjen minerba nantinya juga memiliki pekerjaan rumah berat mengenai perpanjangan Kontrak Karya (KK) atau perusahaan pemegang Perjanjian Kontrak Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B). Kebijakan perpanjangan kontrak mesti dikembalikan ke konstitusi melalui pelibatan peran BUMN dan BUMD dalam IUPK yg bisa dikerjasamakan dengan eks pemegang KK/PKP2B. Ini menerlukan sikap kenegarawanan Dirjen Minerba. “Jelas gennya ialah kepentingan merah putih,” tegas Redi.

Empat kandidat berasal dari Kementerian ESDM yakni Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK); Sujatmiko, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara, Yunus Saefulhak Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral serta Mohammad Priharto Dwinugroho Kepala PPSDM Geominerba. Sementara dua lainnya anak buah Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yakni Ridwan Djamaluddin M.Sc, Deputi Bidang Koordiniasi Infrastruktur dan Transparan Kemenko Maritim dan Investasi serta Yohannes Yudi Prabangkara, Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastuktur.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top