Pakar: Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak saat PSBB Transisi

Smartpower Media Pakar Kasus Covid19 di Jakarta Melonjak saat PSBB Transisi

Terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Jakarta selama diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Ibu kota. Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif menunjukan data kurva mingguan kasus positif Covid-19 di Jakarta terlihat naik signifikan dari tanggal 1 hingga 8 Juni kemarin yang mencapai di atas 140 kasus dalam sepekan.

“Kurva rata-rata mingguan DKI mencapai angka tertinggi,” kata Syahrizal kepada Media Indonesia, Jakarta, Jumat (12/06). PSBB masa transisi memang baru ditetapkan pada 5 Juni lalu. Namun, isu yang menyebutkan adanya pelonggaran kegiatan dalam menuju kenormalan baru dianggap berpengaruh pada kenaikan kasus positif di Jakarta.

Syahrizal mengatakan, penyebab lainnya adanya lonjakan kasus positif di Jakarta karena gencarnya pemeriksaan spesimen atau sampel darah dengan metode polymerase chain reaction (PCR). “Bisa juga karena pemeriksaan spesimennya lebih banyak. Oleh sebab itu perlu konsistensi selama dua minggu,” kata Syahrizal.

Berdasarkan data kurva mingguan kasus positif Covid-19 yang dihimpun Syahrizal terlihat ada naik turun kasus tiap minggunya. Pada 27 April, kasus Covid-19 di Ibu kota mengalami penurunan dengan mendekati 100 kasus.

Lalu pada 4 Mei naik lagi mendekati 120 kasus. Pada 11 Mei kasus positif Covid-19 turun lagi mendekati 100 kasus dan pada 18 Mei naik di atas 100 kasus posititf Covid-19 di Jakarta.

Pada 25 Mei kasus positif turun sedikit dibawah 100 kasus. Pada 1 Juni naik sedikit diatas 100 kasus dan pada 8 juni naik drastis diatas 140 kasus positif covid-19 di Jakarta.

Pada Selasa (9/6) lalu, Pemprov DKI Jakarta mencatat ada 239 kasus baru di Ibu Kota. Catatan 239 kasus baru mengalahkan catatan tertinggi sebelumnya, yakni pada 16 April silam dengan 223 kasus baru.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top