Penurunan penjualan mobil domestik pada Mei 2020 anjlok parah sampai 95%. Capaian ini merupakan yang terburuk dalam sejarah penurunan penjualan mobil domestik. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil pada Mei 2020 anjlok makin dalam turun hingga 95%. Penjualan pada Mei 2020 tercatat hanya 3.551 unit, padahal pada Mei 2019 masih mencatatkan penjualan 84.109 unit.
Penjualan ini juga turun 54% bila dibandingkan dengan penjualan pada April 2020 yang sempat terjual 7.868 unit. Sebelumnya rekor penurunan penjualan mobil tercatat pada April yang drop sampai 90% pada April 2020. Dengan capaian penurunan sampai 90% saja sudah paling buruk sepanjang sejarah, sehingga penjualan turun 95% di Mei merupakan rekor terburuk terbaru.
“Penurunan sampai sebesar itu (90%) belum pernah terjadi, jadi rekor terburuk,” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumala, pada Mei lalu.
Dalam catatan berbagai sumber, setidaknya selama 23 tahun rekor terburuk volume penjualan mobil tahunan memang terjadi pada 1998, saat itu penjualan mobil hanya terjual 58.250 unit dan pada 1999 sempat sedikit naik jadi 93.813 unit.
Saat puncak krisis 1998 terjadi, misalnya pada Februari penurunan penjualan mobil drop 53% dibandingkan Januari, lalu saat terjadi kerusuhan pada Mei 1998 penjualan mobil juga jatuh 53% hanya 2.131 unit dibandingkan April 1998. Penurunan ini memang tak separah pada April dan Mei 2020.