Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengakui pemerintah tengah mewaspadai peringatan badan pangan dunia FAO. FAO memprediksi bakal terjadinya krisis pangan dunia dalam waktu tiga tahun kedepan karena kekeringan. “Saya berharap peringatan ini tidak terjadi di Indonesia. Namun kita harus mewaspadai dan mempersiapkanya dengan kekuatan pangan mandiri,” ungkap SYL saat meninjau panen raya di Desa Bayur Lor, Kecamatan Cilamaya, Karawang, Sabtu (6/06/2020).
Syahrul mengakui pandemi korona (Covid-19) menyebabkan seluruh sektor di Indonesia mengalami penurunan. Namun,pertanian adalah sektor yang harus segera bangkit. Dalam upaya pencegahan krisis pangan, pemerintah telah menyiapkan pencegahan yakni dengan mempercepat tanam di 5,6 juta hektare sawah untuk musim tanam kedua.
Kemudian pemerintah sedang mempersiapkan lahan tambahan, dengan menyulap rawa supaya bisa ditanami. “Kita coba persiapkan tambahan lahan pangan dari rawa seperti di Kalimantan dan Sumsel. Karena saat kemarau, lahan rawa ini menjadi sangat potensi,” ungkapnya.
Lalu kemudian, penyiapan pendataan kebutuhan pangan pada setiap desa dan penanaman bibit potensi pangan perwilayah. “Bupati harus segera siapkan lumbungnya, data pangan perdesa. Saya harap ada juga komando strategi penggilingan hingga ke tingkat desa” tutur Syahrul.