Saat ini pilihan mobil listrik semakin beragam. Yang paling terbaru ada Hyundai yang merilis varian berbasis baterai dari SUV kompaknya, Kona. SUV listrik ini tentu menjadi andalan baru bagi mereka, kaum urban yang biasa beraktivitas di Jabodetabek menggunakan kendaraan pribadi. Pada artikel ini tim Smartpower.id akan memberikan gambaran seberapa irit mobil berbasis baterai jika digunakan untuk menunjang aktivitas harian.
Spesifikasi Hyundai Kona Electric dan Kona Bensin
Hyundai Kona Electric memiliki baterai berkapasitas 39,2 kWh. Dalam kondisi baterai terisi penuh, Kona Electric bisa melaju hingga sejauh 289 kilometer atau 1 kWh per 7,37 kilometer.
Sementara pada Kona bermesin bensin, mengusung mesin 4-silinder berkapasitas 2.0 liter. Tenaga yang dihasilkan mencapai 147 dk dan torsi 180 Nm. Ditunjang kapasitas tangki BBM sebesar 50 liter, konsumsi rata-ratanya, mengacu hasil pengetesan kumparan adalah 8,9 km/liter.
Sebagai sebuah asumsi yang digunakan adalah rute pulang-pergi dari rumah ke area perkantoran. Kali ini rutenya dari Bintaro, Tangerang Selatan menuju kawasan Jati Muri, Jakarta Selatan dengan jarak 25 km, yang artinya setiap hari hanya menempuh 50 km.
Pemilihan rute tersebut, tentu bukan tanpa alasan. Bila berkaca pada mayoritas tempat tinggal masyarakat yang bekerja di Ibukota saat ini, hampir sebagian besar menetap di sekitar kota Jakarta, seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Kemudian, seperti apa hasilnya? Berikut break down hitungannya :
Hyundai Kona Electric
Kapasitas baterai: 39,2 kWh
Jarak tempuh baterai: 289 km
Tarif dasar listrik: Rp 1.650 per kWh*
Kemampuan daya 1 kWh: 7,37 km (289 km : 39,2 kWh)
Biaya pengisian listrik dari 0 hingga 100 persen
Kapasitas baterai x tarif dasar listrik = total biaya yang dikeluarkan
(39,2 kWh x Rp 1.650 per kWh = Rp 64.680)
Total jarak tempuh Bintaro – Jati Murni – Bintaro : kemampuan daya per 1 kWh = kebutuhan daya listrik
(50 km : 7,37 km/kWh = 6,78 kWh)
Kebutuhan daya listrik x tarif dasar listrik = total biaya yang dikeluarkan
(39,2 kWh x Rp 1.650 per kWh = Rp 64.680)
Total jarak tempuh Bintaro – Jati Murni – Bintaro : kemampuan daya per 1 kWh = kebutuhan daya listrik
(50 km : 7,37 km/kWh = 6,78 kWh)
Kebutuhan daya listrik x tarif dasar listrik = total biaya yang dikeluarkan
(6.78 kWh x Rp 1.650 per kWh = Rp 11.187).
Hyundai Kona Bensin
Kapasitas tangki BBM: 50 liter
Konsumsi BBM rata-rata dalam kota: 8,9 km/liter
Harga BBM Pertamax per liter: Rp 9.000
Kemampuan jarak tempuh: 715 km (14,3 km x 50 liter)
Biaya BBM full
Kapasitas tangki BBM x harga BBM per liter = total biaya yang dikeluarkan (50 liter x Rp 9.000 per liter = Rp 450.000)
Kebutuhan BBM Bintaro – Jati Murni – Bintaro (50 km)
Total jarak tempuh Bintaro – Jati Murni – Bintaro : konsumsi BBM rata-rata = kebutuhan liter bensin (50 km : 8,9 km/liter = 5.61 liter)
Total biaya BBM Bintaro – Jakarta PP
Total biaya BBM Bintaro – Jakarta PP
Kebutuhan liter bensin x tarif BBM Pertamax per liter = total biaya yang dikeluarkan (5,61 liter x Rp 9.000 per liter = Rp 50.490)
Berdasarkan hitung-hitungan di atas, dengan jarak harian yang mencapai 50 kilometer, maka daya listrik yang dibutuhkan Hyundai Kona Electric 6,78 kWh. Sementara Kona Bensin membutuhkan 5,61 liter bensin.
Dalam sehari Hyundai Kona Electric menghabiskan biaya pengisian daya sebesar Rp 11.187. Sedangkan pada Kona bensin, harus merogoh Rp 50.490.
Artinya bila dihitung dalam sebulan, biaya pemilik Hyundai Kona Electric hanya mengeluarkan Rp 335.610 untuk listrik pengisian baterai. Sementara Kona bensin membutuhkan biaya bahan bakar Rp 1.514.700. Sebagai catatan, perhitungan didasarkan dengan 30 hari kerja dengan asumsi pada akhir pekan atau hari tertentu mobil digunakan untuk jarak yang lebih jauh.
Untuk mendapatkan artikel teknologi, artikel gaya hidup dan berita langsung kunjungi www.smartpower.id bagi yang ingin berkontribusi dalam dunia penulisan silahkan buat akun dan jadilah kontributor yang meng-update informasi-informasi.