Update informasi dari PT Amarta Karya (Persero) mengumumkan bakal membangun Bukit Algoritma yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat. Perusahaan pelat merah itu mengaku bakal menggandeng perusahaan arsitektur Jepang untuk membangun bangunan tahan gempa.
Kawasan Bukit Algoritma yang terletak di Cikadang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat merupakan daerah rawan gempa karena dilintasi jalur Sesar Citarik dan Sesar Cimandiri.
Melansir Real Estate Tokyo, Jepang memang negara yang berhasil melahirkan terobosan dalam menciptakan bangunan tahan gempa. Otoritas negara itu telah membuat peraturan ketat yang mewajibkan setiap bangunan baru yang dibangun memiliki struktur tahan gempa.
Di Jepang dan tempat lain, struktur material dalam dan luar sangat penting untuk menyusun bangunan tahan gempa. Namun, tingkat ketahanan gempa dapat berbeda-beda tergantung pada fondasinya.
Teknologi tahan gempa telah berkembang begitu pesat sehingga hal-hal yang tidak dapat dilihat, misalnya dinding yang dirancang untuk bergerak selama gempa bumi dapat membuat perbedaan besar dalam keselamatan.
Terdapat tiga struktur bangunan tahan gempa yang ada di Jepang, yakni struktur tahan gempa, struktur redaman, dan struktur isolasi seismik. Struktur tahan gempa memungkinkan struktur bangunan utama, yaitu tiang, dinding dan lantai, dapat menyerap gerakan seismik.
Bangunan dapat dibagi menjadi Struktur Kaku (dibangun dengan kokoh untuk mencegah keruntuhan) dan Struktur Fleksibel (bagian struktur utama yang membungkuk secara fleksibel untuk menyebarkan gaya gerakan seismik).
Struktur redaman mengandalkan dinding redaman untuk meminimalkan gerakan seismik. Dinding yang dapat menyerap energi seismik itu dibangun di dalam gedung.
Struktur redaman dapat dibagi menjadi tipe aktif, yang menggunakan energi seperti listrik. Sedangkan tipe pasif menggunakan gaya fisik. Dibandingkan dengan struktur tahan gempa, struktur redaman dapat menurunkan intensitas gempa hingga 70-80 persen.
Ketiga, struktur isolasi seismik menempatkan alat peredam gempa (isolator) seperti karet laminasi untuk menghalangi gerakan seismik mencapai gedung. Struktur itu biasa digunakan pada bangunan tinggi sebagai bagian dari fondasinya.
Alat penyerap gempa terdiri dari karet laminasi, timbal, pegas, peredam hingga bantalan bola. Metode konstruksi yang baru ditemukan menggunakan kombinasi bahan-bahan ini.
Kunjungi juga artikel https://www.smartpower.id/teknologi/google-maps-segera-meluncurkan-rute-ramah-lingkungan-untuk-pengemudi/ Untuk mendapatkan artikel teknologi, artikel gaya hidup dan berita langsung kunjungi www.smartpower.id bagi yang ingin berkontribusi dalam dunia penulisan silahkan buat akun dan jadilah kontributor yang meng-update informasi.